Analysis SWOT: Tinjauan untuk Perusahaan

Posted by CEO Kamis, 07 Mei 2009 2 comments
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan analisis, baik dalam rumah tangga, pertemanan, hingga ke lingkup pekerjaan meskipun kita kadang tidak menyadari bahwa yang kita lakukan adalah cara berpikir secara analisis SWOT. Saat kita dihadapkan pada keputusan untuk memilih lebih dari satu alternatif, maka, secara esensi kita telah melakukan analisis SWOT. Salah satu contoh yang sering kita lakukan di kehidupan nyata sehari-hari, misalnya pada saat kita memutuskan akan menerima atau menolak suatu tawaran, kita pasti akan mempertimbangkan kebaikan, kelemahan, harapan dan resiko di masa mendatang dari pilihan-pilihan yang akan kita putuskan.
SWOT sederhananya tidak bisa lepas dari yang namanya keputusan untuk memilih. Permasalahan semakin kompleks jika pilihan yang akan kita ambil, merupakan keputusan yang sulit, dimana satu sisi mengandung resiko namun disisi lain juga punya peluang yang besar. Demikian pula halnya dengan banyaknya alternatif yang akan diambil dan sangat kompleks.
Di tulisan ini, saya akan membahas SWOT dalam lingkup perusahaan. Tulisan ini membatasi pada wawasan kerangka kerja SWOT sampai pada perumusan strategy.

SWOT

Analisis SWOT adalah merupakan identifikasi berbagai faktor baik internal maupun eksternal perusahaan yang mempengaruhi potensi bisnis dan daya saing perusahaan secara sistematis dan menyesuaikan (match) diantara faktor tersebut untuk merumuskan strategi perusahaan. Adapun definisi faktor eksternal dan internal, adalah sebagai berikut:

Faktor Internal

S - Strength (Kekuatan)
Sumberdaya, keahlian atau keunggulan lain yang relatif dengan pesaing dan kebutuhan pasar (konsumen) dimana perusahaan beroperasi;
W- Weaknesses (Kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keahlian, dan kemampuan yang mengganggu keefektifan kinerja perusahaan;

Faktor Eksternal

O - Opportunity (Peluang)
Situasi menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Tren kunci dan perubahan merupakan salah satu sumber peluang;
T - Threats (Tantangan)
Situasi tidak menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Tantangan merupakan penghambat untuk mencapai posisi saat ini atau yang diharapkan perusahaan.
Kerangka Kerja Pengukuran SWOT
Perusahaan yang akan menggunakan analisis SWOT dapat menggunakan kerangka kerja untuk mengukur SWOT yang dikembangkan oleh Boseman (1986). Adapun langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Mendefinisikan bisnisnya;
2. Mengidentifikasi peluang dan tantangan pada bisnis tersebut saat itu;
3. Menentukan key success factors pada bisnis, dimana area tersebut menuntut perusahaan mempunyai kemampuan yang cukup supaya dapat sukses dalam bisnis tersebut;
4. Perusahaan harus melihat ke dalam dan mengevaluasi kemampuannya pada area yang telah didentifikasi sebagai key success factors untuk bisnis tersebut (Boseman, 1986).
5. Mengidentifikasi pesaing terdekat dengan mengembangkan analisa strategic groups sebagai dasar untuk menentukan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan dibandingkan dengan pesaing terdekatnya (Thompson, 2001).

Orientasi analisis SWOT

Analisa SWOT berorientasi pada masa depan dalam menemukan strategi yang efektif. Berdasarkan orientasi tersebut, dapat dijelaskan lebih lanjut, yaitu:
1. Orientasi masa depan (eksternal –> internal)
Analisis SWOT dapat memproyeksi situasi bisnis atau posisi perusahaan di masa mendatang berdasarkan situasi saat ini karena adanya faktor peluang dan tantangan yang berada pada tren dalam lingkungan yang dinamis. Sedangkan faktor kekuatan merupakan competitive advantages yang dibutuhkan di masa mendatang untuk memanfaatkan peluang dan mensiasati tantangan yang berpotensi akan terjadi dengan mempertimbangkan faktor kelemahan yang harus diatasi. Orientasi ini berkaitan dengan sasaran yang ingin dicapai;
2. Menemukan strategi yang efektif (internal –> eksternal)
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan peluang. Analisis ini akan melihat sejauh mana perusahaan memanfaatkan kemampuannya dalam meraih peluang dan tantangan sebagai upaya memenangkan persaingan di industrinya. Orientasi ini berkaitan dengan upaya perusahaan mencapai sasaran secara efektif.
Orientasi tersebut merupakan cara berpikir strategis outside-in dengan bertindak secara proaktif dan antisipasif (responsif), memulai dengan gagasan akhir dalam pikiran, dan mengutamakan hal yang harus diutamakan (skala prioritas). Hal ini merupakan cerminan dari salah satu kebiasaan efektif yang merupakan ciri dari strategi pemasaran.

Keterbatasan Analisis SWOT

Secara umum, dalam praktek di lapangan, sering dijumpai beberapa keterbatasan dalam penerapan analisa SWOT, yaitu:
  • Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yang dangkal (superficial) karena hanya menggunakan satu level analisis;
  • Menghasilkan daftar yang panjang dan seringkali menggunakan kalimat dan frase yang bermakna ganda;
  • Tidak digunakan bobot yang merefleksikan prioritas;
  • Faktor yang sama dapat ditempatkan dalam dua kategori karena perbedaan cara pandang terhadap peluang dengan tantangan atau kekuatan dengan kelemahan;
  • Tidak ada kewajiban untuk menguji opini dengan data dan analisis;
  • Tidak ada hubungan yang logis terhadap implementasi strategi.
Dasar pemikiran yang digunakan dalam upaya memaksimalkan hasil analisis SWOT dan meminimalkan permasalahan dan keterbatasan diatas, adalah: (1) Orientasi outside-in, dan (2) relevansi dan akurasi pada tingkat yang memungkinkan. Implikasi dari dua dasar pemikiran tersebut, adalah:
1. Mengembangkan analisa aspek eksternal dan internal secara mendalam dengan melakukan analisa pendahuluan pada tahap pengumpulan data. Tujuan analisis pendahuluan adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan atau besarnya pengaruh yang diberikan oleh setiap aspek terhadap strategi pemasaran;
2. Memberikan penilaian terhadap faktor-faktor SWOT secara kuantitatif dengan menggunakan bobot dan rating. Penentuan besarnya bobot dan rating berdasarkan informasi dari hasil analisis pendahuluan. Hal ini sangat berguna untuk menentukan prioritas dari setiap faktor. Penentuan prioritas berkaitan dengan alokasi sumberdaya yang sangat penting dalam implementasi strategi pemasaran.
Key Success Factors (KSF)

Key success factors (KSF) merupakan implikasi dari proses me-match-kan perusahaan terhadap lingkungannya yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal perusahaan. KSF adalah area atau aspek-aspek yang merupakan potensi untuk memperoleh competitive advantage dalam suatu industri tertentu, terutama dalam hal-hal yang penting bagi kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berhasil dengan sepenuhnya memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari tantangan yang dihadapi perusahaan.
Mengidentifikasi KSF pertama-tama dapat dimulai dari analisis konsumen dan permintaan. Siapakah konsumen perusahaan dan apakah yang mereka inginkan? Bagaimana cara konsumen tersebut memilih di antara perusahaan yang saling bersaing? Analisis kedua adalah persaingan dalam industri, apakah faktor struktural utama yang memicu persaingan? Apakah dimensi yang utama dari persaingan? Sampai seberapa ketat persaingan yang terjadi? Bagaimana cara perusahaan memperoleh posisi persaingan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing?
Informasi dari kedua hasil analisis tersebut kemudian diklasifikasikan dalam tiga aspek sebagai KSF perusahaan, yaitu:
1. Leverage of Phenomena; yaitu kemampuan perusahaan untuk menterjemahkan pemahamannya terhadap fenomena perusahaan ke dalam strategi pemasaran;
2. Marketing Variable; berhubungan dengan efektivitas elemen bauran pemasaran;
3. Decision Making; Seperangkat faktor yang mencerminkan kemampuan pengambilan keputusan dan menekankan informasi dan dukungan analitis sebagai keunggulan kompetitif.
Perumusan Strategy
Dalam meneliti Keunggulan dan Peluang dilakukan identifikasi variable-variabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari:
Sangat baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), kurang baik (2), dan Tidak baik (1)
Kemudian penelitian Tantangan dan Ancaman dilanjutkan dengan identifikasi variable-variabel yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian digunakan skala likert sbb:
Sangat berat (5), Berat (4), Cukup berat (3), Kurang berat (2), dan Tidak berat (1),

Analisis SWOT ini adalah membandingkan antara faktor eksternal dengan faktor internal, dimana selanjutnya, nilai rata-rata masing-masing faktor positif dibandingkan dengan faktor negatif baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Hasil dari perhitungan tersebut, dituangkan dalam digram Cartesius.
Dari diagram Cartesius tersebut, dapat diketahui hasil analisis SWOT, sesuai dengan posisi dari hasil perhitungannya, yaitu:
Sebelah kiri atas -> Strategi Rasionalisasi (Turne around).Sebelah kanan atas -> Strategi Agresif (Growth).
Sebelah kiri bawah
-> Strategi Defensif.
Sebelah Kanan bawah -> Strategi Diversifikasi.



By: Beny Raja
Rujukan:
Boseman, Glenn, Phatak, Arvind, and Schellenberger, Robert e. (1986), Strategic Management: Text and Cases, New York: John Wiley & Sons, Inc.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Analysis SWOT: Tinjauan untuk Perusahaan
Ditulis oleh CEO
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://fujitsuindonesia.blogspot.com/2009/05/analysis-swot.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

2 comments:

Anonim mengatakan...

Serius kali tulisan lae kita ini,ambil kuliah S2 lagi ya le hehe....

Hasanuddin mengatakan...

hi, saya pribadi tidak keberatan anda mengutip thesis saya, namun anda tidak mencantumkan nara sumber dari thesis saya.

Pada bagian "Orientasi analisis SWOT" itu adalah ciri khas pemikiran saya, dan saya tidak mengutip dari nara sumber lain, dengan kata lain, itu murni pemikiran saya saat saya menyusun thesis di MM-UGM.

penulisan nara sumber yg jelas dan lengkap adalah bagian dari etika akademis dan etika penulisan.

Posting Komentar